matematika dan ilmu alamiah dasar

02.09




BAB 1
1.1    Ilmu Ilmiah Dasar    
                        Ilmu Alamiah Dasar (IAD) merupakan salah satu komponen dari sejumlah Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) dan menjadi mata kuliah wajib di fakultas non-eksakta. Tujuan MKDU bertujuan mendidikkk para mahasiswa agar menjadi warga negara sarjana yang mempunyai kualifikasi, sebagai berikut: berjiwa Pancasila, sehingga segala keputusan dan tindakannya mencerminkan pengalaman nilai-nilai pancasila, memiliki integritas kepribadian, memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral dalam sikap terhadap permasalahan kehidupan.
 1.2      Perkembangan Alam Pikiran Manusia

Manusia yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam mencoba menjawab dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi sering upaya itu tidak terjawab secara memuaskan. Pada manusia kuno untuk memuaskan mereka menjawab sendiri. Misalnya kenapa ada pelangi mereka membuat jawaban, pelangi adalah selendang bidadari atau kenapa gunung meletus jawabannya karena yang berkuasa marah. Dari hal ini timbulnya pengetahuan tentang  bidadari dan sesuatu yang berkuasa. Pengetahuan baru itu muncul dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan yang disebut mitos. Cerita-cerita mitos disebut legenda. Mitos dapat diterima karena keterbatasan penginderaan, penalaran, dan hasrat ingin tahu yang harus dipenuhi. Sehubungan dengan dengan kemajuan zaman, maka lahirlah ilmu pengetahuan dan metode ilmiah.
·                    Manusia dapat berpikir, sehingga merupakan makhluk yang cerdas atau bijaksana (Homo sapiens)
·                     Manusia dapat membuat alat-alat dan memepergunakannya, sehingga disebut manuasia kerja ( Homo fabber)
·                    Manusia dapat berbicara (Homo languens)sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan  melalui bahasa kepada manusia lain.
·                     Manusia dapat hidup bermasyarakat (Homo socius).
·                    Manusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi (Homo aeconomicus).
·                    Manusia menyadari adanya kekuatan gaiib yang memiliki kemampuan yang lebih hebat dari manusia, sehingga menjadi manusia berkepercayaan atau beragama (Homo religieus).

1.3      Mitos, Penalaran, dan Cara Memperoleh Pengetahuan

1.      Pengertian mitos, legenda, dan cerita rakyat serta contohnya
a.       Pengertian mitos
Mitos atau mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat,alam semesta,para dewa,adat istiadat,dan konsep dongeng suci.Jadi,mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta,manusia,atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam.Mitos juga mengisahkan  petualangan para dewa,kisah percintaan,kisah perang,dan sebagainya.
Salah satu contoh mitos yang ada di indonesia seperti;
-          Anak gadis dilarang keras makan di depan pintu, katanya bisa batal dilamar orang alias balik kucing.
atau contoh mitos yang mengisahkan petualangan para dewa, kisah percintaan, dan sebagainya yang sudah disebutkan diatas, seperti:
-          Cerita terjadinya Mado-Mado atau Marga di Nias (Sumatra Utara)
-          Cerita barong di Bali.
-          Cerita Dewi Nawangwulan 

b.      Pengertian legenda
Legenda adalah sebuah cerita yang dirangkai secara turun-temurun dan dipercayai oleh masyarakat karena terbukti secara logis dalam pendeskripsian ceritanya, cendrung mengemukakan kehadiran sebuah tokoh yang dikaitkan dengan terjadinya peristiwa di suatu daerah.
Contoh cerita legenda antara lain:
-          Sangkuriang
-          Lutung kasarung
-          Danau toba
-          Malin kundang

c.       Pengertian cerita rakyat
Cerita rakyat adalah certita pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beranekaragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa.
Berikut beberapa contoh cerita rakyat:
-          Buaya Ajaib
-          Asal Usul Danau Lipan 
-          Buaya Perompak, Cindelaras
-          Kancil si pencuri Timun 
-          Kelelawar Yang Pengecut
-          Keong Mas
-          Kera dan Ayam

2.      Cara Manusia Memperoleh Pengetahuan
Tahap pertama dicapai melalui konseptualisasi. Benda nyata seperti piring atau sendok perlu dikonseptualisasi melalui proses mental. Pengalaman atas piring dan sendok diabstraksi dan kemudian disatukan menjadi pengalaman mental yang tersimpandalamotak.

Proses ini terjadi berulang tiap manusia mendapatkan pengetahuan baru. Kemampuan konseptualisasi tidak akan sama antara satu orang dengan yang lain. Pengetahuan akan piring dan sendok relatif mudah dipahami karena keduanya merupakan perkakas sederhana, nyata, bisa dilihat maupun diraba.

Namun jenis pengetahuan yang melibatkan struktur yang rumit serta abstak akan membutuhkan usaha dan mungkin juga kemampuan lebih untuk memahaminya. Kabar baiknya, layaknya pengetahuan itu sendiri, kemampuan konseptualisasi juga bisa dilatih dan dikembangkan.



3.      Bagaimana manusia begitu mudah menerima mitos karena akibat keterbatasan penalaran dan pengetahuannya untuk sementara dapat terjawab.

  Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu mendorong manusia untuk melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban atas berbagai persoalan yang muncul dalam pikirannya. Kegiatan yang dilakukan manusia itu kadang-kadang kurang serasi dengan tujuannya. Sehingga tidak dapat menghasilkan pemecahan. Tetapi kegagalan biasanya tidak menimbulkan rasa putus asa, bahkan seringkali justru membangkitkan semangat yang lebih menyala-nyala untuk memecahkan persoalan. Dengan semangat yang makin berkobar ini diadakanlah kegiatan-kegiatan lain yang dianggap lebih serasi dan dapat diharapkan akan menghasilkan penyelesaian yang memuaskan.

Mitos
Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar pengamatan ataupun pengalaman. Untuk itulah, manusia mereka-reka sendiri jawaban atas keingintahuannya itu. Sebagai contoh: “Apakah pelangi itu?”, karena tak dapat dijawab, manusia mereka-reka jawaban bahwa pelangi adalah selendang bidadari. Jadi muncul pengetahuan baru yaitu bidadari. Contoh lain: “Mengapa gunung meletus?”, karena tak tahu jawabannya, manusia mereka-reka sendiri dengan jawaban: “Yang berkuasa dari gunung itu sedang marah”. Dengan menggunakan jalan pemikiran yang sama muncullah anggapan adanya “Yang kuasa” di dalam hutan lebat, sungai yang besar, pohon yang besar, matahari, bulan, atau adanya raksasa yang menelan bulan pada saat gerhana bulan. Pengetahuan baru yang bermunculan dan kepercayaan itulah yang kita sebut dengan mitos.





BAB 2

2.1       metode yang ilmiah dan tidak ilmiah
            Metode Ilmiah adalah cara atau prosedur dalam memperoleh pengetahuan secara ilmiah. Syarat-syarat ilmu pengetahuan: obyektif, metodik, sistematik dan berlaku umum. Dalam hal ini metode ilmiah menggabungkan cara berpikir induktif dan cara berpikir deduktif dalam membangun tubuh pengetahuannya.
v  Cara ilmiah
Cara ilmiah atau cara moderen ini disebut dengan penelitaian ilmiah atau lebih populer disebut metodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bocon (1561-1626), kemudian dikembangkan oleh Debold Van Daven. Akhirnya lahir suatu cara untuk melakukan penelitian yang dikenal dengan penelitian ilmiah.
v  Cara non ilmiah
Ada beberapa cara dalam meperoleh pengetahuan non ilmiah, antara lain:
a.       Cara coba-coba salah (trial and erorr)
b.      Cara kebetulan
c.       Cara kekuasaan atau otoritas
d.      Berdasarkan pengalaman pribadi
e.       Cara akal sehat (common sense)
f.       Melalui wahyu
g.      Secara intitutif
h.      Melalui jalan pikir
i.        Induksi
j.        Deduksi

2.2  langkah-langkah operasional
            Langkah-langkah metode ilmiah:
1)      Perumusan masalah
Yang dimaksudkan dengan masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa, atau bagaimana tentang suatu objek yang diteliti. Masalah ini harus jelas batas-batasnya serta dikenal faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2)      Penyusunan hipotesis
Merupakan jawaban sementara atau dugaan jawaban pertanyaan yang diajukan, materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
3)      Pengujian hipotesis
Merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk dapat memperlihatkan apakan fakta-fakta tersebut mendukung hipotesis atau tidak.
4)      Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan didasarkan atas penilaian atau melalui analisis dari fakta untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan diterima atau tidak. Hipotesis di terima bila fakta yang terkumpul itu mendukung hipotesis tersebut.

2.3  keunggulan dari keterbatasan
Metode ilmiah merupakan bagian yang paling penting dalam mempelajari ilmu alamiah. Pengetahuan yagn didapatkan lewat metode ilmiah diharapkan mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu, yakni sifat rasional dan teruji, sehingga pengetahuan yang disusun dapat diandalkan. Dalam hal ini metode ilmiah menggabungkan cara berpikir induktif dan cara berpikir deduktif dalam membangun tubuh pengetauannya.














BAB 3
3.1       Kesimpulan
bahwa ilmu alamiah dasar merupakan ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari dan membahas gejala-gejala alam, alam semesta,dan dapat dikatakan sebagai konsep awal terbentuknya ilmu pengetahuan alam.
Metode alamiah dasar selalu menggunakan metode yang dapat dilihat secara langsung oleh alat indera, sehingga tidak salah mengambil keputusan dan sesuai dengan realita.
                                             

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images