#SIP_Rancang Interface & Flowchart Sebuah Aplikassi_Irfan Azhar_4PA07

23.02

#SIP
1. Pengertian Anorexia
Pengertian anoreksia nervosa menurut DSM-IV adalah “keengganan untuk menetapkan berat badan kira-kira 85% dari yang diprediksi, ketakutan yang berlebihan untuk menaikkan berat badan, dan tidak mengalami menstruasi selama 3 siklus berturut-turut.”Anoreksia nervosa terbagi kepada dua jenis. Dalam jenis restricting-tye anorexia, individu tersebut menurunkan berat badan dengan berdiet sahaja tanpa makan berlebihan (binge eating) atau muntah kembali (purging). Mereka terlalu mengehadkan konsumsi karbohidrat dan makan mengandung lemak. Manakala pada tipe binge-eating/purging, individu tersebut makan secara berlebihan kemudian memuntahkannya kembali secara segaja.
Pada penderita Anorexia kadar serum leptin dalam anoreksia nervosa yang tidak dirawat adalah rendah (Eckert et al, 1998). Pada anoreksia nervosa juga dijumpai peningkatan kadar kortisol dan kegagalan deksametason untuk mensupresinya. Kadar thyroid-stimulating hormone (TSH) adalah normal, tetapi kadar tiroksin dan triiodotironin adalah rendah (Kiyohara et al, 1987). Growth hormone meningkat, tetapi insulin-like growth factor 1 (IGF-1) yang diproduksi oleh hati, menurun. Pengurangan densitas tulang diobservasi pada pasien dengan anoreksia nervosa meningkatkan risiko untuk mengalami fraktur dan berkaitan dengan defisiensi berbagai nutrisi, penurunan sterois gonad dan peningkatan kortisol dan (Karlsson et al, 2000).
Pada pasien dengan tipe tertentu anoreksia nervosa, sering dilihat kadar serotonin total, yang menyokong hipotesis bahwa kadar serotonin otak yang tinggi dapat menyebabkan perbuatan kompulsif, atau mungkin menginhibisi pusat selera (Tecott, 1995).
FAKTOR PENYEBAB ANOREXIA
1. Faktor Biologis
Opiat endogen mungkin berperan terhadap penyangkalan rasa lapar pada pasien anorexia nervosa. Penelitian pendahuluan menunjukan penambahan berat badan yang dramatic pada beberapa pasien yang diberikan antagonis opiate. Kelaparan menyebabkan banyak perubahan biokimiawi, beberapa diantaranya juga ditemukan pada depresi, seperti hiperkortisolemia dan nonsupresi oleh deksametason.
2. Faktor social
Pasien anorexia nervosa menemukan dukungan untuk tindakan mereka dalam masyarakat yang menekankan kekurusan dan latihan. Tidak berkumpul dengan keluarga adalah spesifik pada anorexia nervosa. Beberapa bukti menyatakan bahwa pasien anorexia nervosa memiliki hubungan yang erat tetapi penuh rintangan dengan orang tuanya dan dengan penyakitnya, cen derung menarik perhatian dari hubungan perkawinan yang tegang didalam rumah. Pasien dengan anorexia nervosa kemungkinan memiliki riwayat keluarga depresi, ketergantungan alhkohol, atau suatu gangguan makan.
PENANGANAN GANGGUAN MAKAN
Perawatan rumah sakit yang kadang dijalani dengan terpaksa, seringkali diperlukan untuk menangani pasien anoreksia agar asupan makanan pasien dapat ditingkatkan secara bertahap dan dipantau dengan teliti. Pada anoreksia, perlu untuk diberikan intervensi biologis dan psikologis.
1.  Penanganan biologis
Karena anoreksia nervosa sering kali komorbid dengan depresi, gangguan ini ditangani dengan berbagai antidepresan. Fluoksetin lebih memberikan hasil dibandingkan dengan plasebo untuk mengurangi makan berlebihan dan muntah, juga mengurangi depresi dan sikap yang menyimpang terhadap makanan dan makan. Sayanganya, hal itu tidak terlalu berhasil. Hanya memulihkan berat badan tanpa mengurangi gejala-gejala anoreksia.

Penanganan psikologi anoreksia nervosa
Terapi bagi anoreksia secara umum diyakini sebagai suatu proses dua tahap. Tahap pertama, adalah tujuan jangka pendek yang membantu pasien menambah berat badan untuk mencegah komplikasi medis dan kemungkinan kematian. Program operant conditioning cukup berhasil untuk menambah berat badan dalam jangka pendek. Sedangkan tujuan jangka panjang memiliki dampak yang kurang bisa berhasil secara reliable dalam penanganan berat badan.
1. Penanganan Medis
Dalam mengobati atau memberikan terapi pada kasus gangguan pola makan khususnya bulimia, dokter terkadang menggunakan obat antidepresi. Masih belum diketahui secara pasti mengapa obat tersebut bisa bermanfaat pada kasus-kasus tersebut. Namun kandungan zat fluoxetine pada obat tersebut ternyata bisa mengatur kadar serotonin dalam otak yang berfungsi mengatur suasana hati. ”Obat tersebut mengurangi tingkah laku impulsif dan mengurangi desakan untuk makan secara tak terkontrol (pada kasus bulimia),”







 Sistem Pakar untuk mendiagnosa anorexia nervosa
Sistem pakar untuk mendiagnosa penderita anorexia nervosa ini dapat membantu penderita atau masyarakat yang mengalami anorexia nervosa. Mereka bisa melakukan konsultasi dari rumah masing-masing tanpa harus datang atau berkonsultasi langsung dengan psikolog sehingga bisa menekan pengeluaran dan tidak merasa malu dengan masyarakat sekitar. Pengguna hanya tinggal memasukkan atau menginputkan gejala-gejala yang di alami atau dengan memilih item-item yang sudah tersedia maka komputer akan memproses data dan memunculkan solusi yang sesuai bagi penderita. Sistem yang dibuat bukan berarti menggantikan peran psikolog tetapi hanya sebagai bahan pengetahuan masyarakat terhadap permasalahan yang berhubungan dengan anorexia nervosa.
Anorexia nervosa merupakan penyakit yang mengancam jiwa, angka kematian sepuluh kali lebih besar pada para penderita anorexsia nervosa dibanding pada populasi umum dan dua kali lebih besar dibandingkan para penderita gangguan psikologis lainnya. Oleh sebab itu penderita anorexsia nervosasangat membutuhkan pengobatan baik medis maupun psikis yang menyeluruh, yaitu jika perlu perawatan di rumah sakit, terapi individual dan yang terpenting adalah keluarga.

Sistem pakar memiliki beberapa komponen utama yaitu (17):
1.Antarmuka pengguna perangkat lunak yang menyediakan media komunikasi antara engguna dengan sistem.
2.Basis data berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah.
3.Fasilitas akuisisi perangkat lunak yang menyediakan fasilitas dialog antara pakar dan sistem.
4.Mekanisme inferensi perangkat lunak yang melakukan penalaran dengan menggunakan pengetahuan yang ada untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau hasil akhir.

Dibawah ini akan di tampilkan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Gangguan Makan :


 lalu disini ada contoh dari cara pencarian diagnosan Anorexia:

Kemudian Tampilan HOME


sp1
Kemudian Tampilan login

Untuk pencarian jenis gangguan yang dialami

Gejala-gejala yang dialami pasien/clien

Jenis terapi yang akan dipilih client


terakhir
Tampilan admin

Keterangan Gambar.
1. Tampilan Home
Pada tampilan Home ada beberapa pilihan yaitu Home, Consultation, Admin, Info
2. Tampilan Log In
Jika anda belum menjadi member, anda harus mendaftar dulu. Dengan memilih Consultation, lalu akan ada dua pilihan. Log In untuk yang sudah menjadi member dan Register untuk yang belum menjadi member. Setelah mendaftar anda akan melihat tampilan di Cocsultation dan ada beberapa pilihan. Diantaranya adalah Glosarry dan Tips.
3. Pencarian Jenis Gangguan yang dialami
Pada gambar ke-3 terdapat Glosarry, glosarry ini berfungsi untuk mengetahui ganguan apa yang sedang dialami klien.
4. Gejala-gejala yang dialami
Setelah mengetahui jenis gangguan maka selanjutnya anada klik gejala-gejalanya. Jika sudah memilih gejala-gejala yang anda rasakan secara langsung akan keluar jenis gangguan yang anda alami, sebagai contohnya adalah Anorexia Nervosa.
5. Jenis Tearpi
Setelah mengetahui jenis gangguan yang anda alami pasti tentunya anda ingin mencari solusi penyembuhan, yaitu terapi. Terapi untuk gangguan makan Anorexia Nervosa ada tiga, Pertama : Operant Conditioning Theraphy, kedua Family Theraphy, dan ketiga Cognitive Behavior Therapy.
Setelah selesai anda bisa memilih untuk keluar (Log Out)
6. Tampilan Admin
Tampialn Admin ini berfungsi untuk memperbaharui (menambah) , mengubah, atau menghapus jenis gangguan.

sumber :
Davidson, G.C., Neale, J.M., & Kring, Ann M. 2000. Psikologi Abnormal. Jakarta: PT. Raja Grafindo Permata.


You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images