PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK
DENGAN TEKNIK DAUR ULANG
Nama
:Irfan Azhar
Npm
:1451343
Kata
pengantar
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan Karunianya sehingga saya bisa
dapat menyusun akalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.Makalah ini
menyangkut kreativits yang ada di Indonesia .
Makalah ini di buat agar di baca mengetahui hal baru
terkait ke kreativitasan ,dala penyusunan makalah ini saya akui masih jauh dari
sempuna .Untuk itu saya harapkan Kritik sert saran yag membngun dari para
pembaca .Dan semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca
Jakarta,4
mei 2014
Penulis
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1
1.1
Latar Bealakang
1.2
Rumusan masalah
1.3
Tujuan
BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian
sampah
2.2 Jenis-jenis
sampah
2.3 Pengelolaan sampah plastic Dengan
teknik daur ulang
BAB III / Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.3 Lampiran
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sampah masih menjadi masalah di hampir semua kota di
Indonesia. Mulai dari kota kecil sampai kota metrolitan sekalipun. Berbagai
alternatif penyelesaian sampah telah diusahakan oleh berbagai pihak, tetapi
tampaknya belum memberikan hasil yang memuaskan.Sampah dapat menimbulkan
masalah kesehatan dan keselamatan lingkungan, bila sampah tidak dikelola dengan
baik. Umumnya sampah kota di Indonesia terdiri dari 60 % sampah organik dan 40
% sampah anorganik.
Limbah
plastik merupakan masalah yang sudahdianggap serius bagi pencemaran lingkungan
khususnya bagi pencemaran tanah. Bahan plastik merupakan bahan organik yang
tidak bisa terurai oleh bakteri. Dan alangkah baiknya jika limbah plastik
tersebut dapat digunakan lagi dengan cara mendaur ulang dan dijadikanproduk
baru. Upaya pengelolaan daur ulangsampah plastik telah banyak dilakukan oleh pemerintah,
seperti dengan menyediakan tempat sampah yang sudah dipecah menjadi beberapa
kategori sampah (sampah basah dan sampahkering).Akan tetapi strategi ini masih
belum memberikan hasil yang signifikan dalam reduksi jumlah sampah plastik.
Dengan kata lain,manajemen yang ada saat ini belum sepenuhnya berjalan efektif.
Masih banyak masyarakat yang membuang sampah tidak berdasarkan kategori sampah.
Peningkatan
pemahaman kepada masyarakat perlu dilakukan baik dengansosialisasi secara
langsung maupun tidak langsung. Seperti yang diungkapkan olehVesilind et al
(2003) menyatakan bahwa dalamimplementasi sebuah manajemen/pengelolaan sampah
dalam sebuah komunitas, hal pertamayang dilakukan adalah dengan melakukan
reduksi sampah langsung pada sumber penghasil sampah. Dibutuhkan sebuah cara
efektif agar dalam aktivitas ini, sampah plastikyang terkumpul sudah terpisah
berdasarkan kategori jenis plastik, sehingga proses daur ulang di tingkat
selanjutnya dapat dilakukan lebih efisien. Pengelolaan daur ulang sampahplastik
yang ergonomis dan terintegrasi dengan baik akan dapat membantu kegiatan atau
program strategis dalam upaya pengurangan jumlah sampah plastik yang efektif.
Dalam proses suatu sistem ada 6 aspek yang perludiperhatikan yaitu secara
teknis, ekonomis,ergonomis, sosio-kultural, bias dipertanggungjawabkan, hemat
energi, dan turut melestarikan lingkungan
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah
pengolahan sampah plastik?
2. Bagaimanakah
teknik daur ulang sampah plastik?
3. Apa saja yang
dapat dihasilkan dari daur ulang sampah plastik?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui bagaimana pengolahan sampah plastik.
2. Untuk
mengetahui bagaimana teknik daur ulang sampah plastik.
3. Untuk
mengetahui apa saja yang dapat dihasilkan dari daur ulang sampah plastik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sampah
Sampah adalah barang yang tidak diperlukan
atau yang tidak digunakan orang lagi.Sampah juga dapat diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan
manusia,proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang
tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau
gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas,
sampah dapat dikatakan sebagai emisi.Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam
kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri
(dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan
konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu,
dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
2.2 Jenis-jenis Sampah
a. Berdasarkan
Sifatnya
1.
Sampah
Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran,
daun-daun kering, dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut
menjadi kompos.
2.
Sampah
Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng,
kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah
yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah
anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan
gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun
karton. Sampah anorganik dapat juga di manfaatkan
untuk di daur ulang kembali sebagai bahan baku.
b. Berdasarkan
Sumbernya
1.
Sampah Alam
Sampah
yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang
alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di
luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya
daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
2.
Sampah Manusia
Sampah
manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap
hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat
menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor
(sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu
perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan
penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi.
Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).Sampah
manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa
air.
3.
Sampah Konsumsi
Sampah
konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang,
dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah
sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori
ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari
proses pertambangan dan industri.
4.
Sampah Nuklir
Sampah
nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan
uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga
manusia.Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak
berpotensi tinggi untuk melakukan aktifitas tempat-tempat yang dituju biasanya
bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih
dilakukan).
2.3 Pengelolaan
Pengelolaan
diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh
sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujan
tertentu.Definisi pengelolaan oleh para ahli terdapat perbedaan –perbedaa hal
ini disebabkan karena para ahli meninjau pengertian dari sudut yang berbeda-
beda. Ada yang meninjau pengelolaan dari segi fungsi, benda, kelembagaan dan
yang meninjau pengelolaan sebagai suatu kesatuan. Namun jika dipelajari pada
prinsipnya definisi- definisi tersebut mengandung pengertian dan tujuan yang
sama. Berikut ini adalah pendapat dari beberapa ahli yakni menurut Wardoyo
(1980:41) memberikan definisi sebagai berikut pengelolaan adalah suatu rangkai
kegiatan yang berintikan perencanaan ,pengorganisasian pengerakan dan
pengawasan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.Menurut Harsoyo (1977:121)
pengelolaan adalah suatu istilah yang berasal dari kata “kelola” mengandung
arti serangkaian usaha yang bertujuan untuk mengali dan memanfaatkan segala
potensi yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan tertentu
yang telah direncanakan sebelumnya.
Dari
uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pengelolaan
adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan perencanaan,pengorganisasian,penggerakan
dan pengawasan yang bertujuan menggali dan memanfaatkan sumber daya alam yang
dimiliki secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sampah plastik merupakan fenomena
yang tidak dapat terhindarkan hampir disetiap penjuru lingkungan terdapat
sampah plastik. Salah satu cara untuk mengatasi pencemaran lingkungan akibat sampah
plastik adalah dengan melakukan daur ulang terhadap sampah plastik tersebut. Metode ini dilakukan dengan
cara
mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol
bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa
dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan
sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.Produk yang
dihasilkan dari daur ulang sampah plastik antara lain gantungan kunci, gelang, payung, tempat pensil, taplak meja, dompet, tas
besar, tas jinjing, dan tempat tissue.
3.2
Saran
Tidak ada lagi alasan bagi kita
untuk tidak peduli pada pengelolaan sampah.Sampah bukanlah sesuatu yang hanya
dapat menimbulkan masalah tetapi sampah juga dapat menjadi sumber tenaga baru dan mempunyai
nilai ekonomis yang sangat tinggi. Dengan berbagai produk yang dapat
dihasilkan, maka berbagai alternatif pengolahan sebelumnya (seperti pembuatan
kompos saja, pembakaran, penimbunan) tentunya dapat dipertimbangkan kembali.Untuk membuat
sampah plastik menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis sebaiknya
pemerintah mengadakan pelatihan keterampilan daur ulang sampah plastik
menjadi barang layak pakai. Program ini apabila dikembangkan secara optimal
mempunyai dampak yang berlapis mulai dari ekonomi, sosial bahkan
ekosistem.Secara ekonomi produk yang dihasilkan dapat dijual sehingga menambah
pendapatan rumah tangga, bahkan dalam jangka panjang dapat menjadi cikal bakal
terbentuknya industri kecil yang berbasis rumah tangga. Materi yang
diberikan pada program ini antara lain berupa pengenalan sampah secara umum,
proses pemanfaatan sampah plastik dan teknik pembuatan produk menjadi barang
layak pakai, juga uraian singkat mengenai teknik pemasaran produk. Selain
materi juga ada pelatihan praktik langsung pembuatan produk sampah plastik
menjadi barang layak pakai dan suvenir, yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan.